INOVASI TEKNOLOGI ASPAL GEOPORI ITB, SEBAGAI
BAHAN JALAN
RESAPAN AIR GUNA MENDUKUNG
SMAN 1 ROGOJAMPI
MENUJU
ADIWIYATA MANDIRI
KARYA
TULIS ILMIAH
Diajukan guna
memenuhi tugas Bahasa Indonesia Semester II Th.Pelajaran 2017/2018
Disusun oleh:
1.
Retno
Asri Wulandari
2.
Sinta
Ananda Ridwan
Kelas
:
XI MIPA 1
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
ROGOJAMPI
Jalan Ali Sakti 02 Pengatigan Rogojampi
Banyuwangi
Telp. ( 0333 ) 631 459
Web: http://www.sman1rogojampi.co.cc
Rogojampi, Maret 2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur selalu terpanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah
ini dengan lancar. Meskipun banyak tantangan dan hambatan yang dialami penulis
dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis mampu menyelesaikannya dengan baik.
Karya
tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia Semester II Th.Pelajaran 2017/2018
Penulisan
karya tulis ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari
itu, tak lupa diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan karya tulis ini.
Tanpa
dukungan dari pihak-pihak tersebut, mustahil tim penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini. Oleh karena itu disampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan sangat
dibutuhkan.
Rogojampi, Maret 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul (Cover)........................................................................................................
Halaman
kosong..................................................................................................................
Halaman
Judul Dalam.........................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1
Latar
Belakang......................................................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penelitian..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat
Penelitian .................................................................................................. 2
1.5 Metodologi
Penulisan............................................................................................... 2
1.5.1 Tempat dan Waktu
Penelitian........................................................................... 2
1.5.2 Subjek Penelitian............................................................................................... 3
1.5.3 Prosedur
Penelitian............................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................... 4
2.1 Geopori...................................................................................................................... 4
2.2 Pembuatan
Geopori................................................................................................. 4
2.3 ITB
(Institut Teknologi Bandung).......................................................................... 4
2.4 Adiwiyata.................................................................................................................. 4
2.4.1
Adiwiyata
Mandiri.......................................................................................... 5
2.5 Kaitan
Geopori dengan Adiwiyata di SMAN 1 Rogojampi................................. 5
BAB
III PEMBAHASAN............................................................................................... 6
BAB
IV PENUTUP........................................................................................................ 7
4.1
Kesimpulan................................................................................................................ 7
4.2
Saran........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
memiliki dua musim yang tak lain adalah musim hujan dan musim kemarau. Saat
musim hujan, curah hujan di Indonesia terbilang tinggi setiap tahunnya. Tidak
menutup kemungkinan bahwa banjir akan terjadi karena kurangnya daerah resapan
air yang disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, banyaknya sampah dan
limbah yang memenuhi daerah aliran air di sungai, drainase, penebangan hutan
secara liar, perubahan hutan atau perkebunan menjadi area perumahan.
Berbagai
inovasi diciptakan sebagai cara pencegahan maupun cara penanggulangan banjir
contohnya adalah inovasi bank sampah yang bertujuan mengurangi volume sampah
yang ada di lingkungan sekitar masyarakat serta menambah nilai ekonomi yang bisa
diterima oleh masyarakat.
Geopori
merupakan teknologi serta inovasi terbaru, dimana geopori ini adalah bahan
jalan resapan air guna mengurangi resiko banjir.Geopori berbeda dengan jalan
biasa yang terbuat dari aspal maupun semen.
Inovasi
ini diciptakan oleh dosen di ITB yaitu Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar Purwasasmita
dengan bahan jalan yang dirancang khusus agar bisa menyerap air dalam jumlah
besar dengan baik.
Inovasi
ini dirasa cukup tepat diterapkan di SMAN 1 Rogojampi guna mendukung program
adiwiyata nasional menuju adiwiyata mandiri. Mengingat banyak jalan yang perlu
ataupun bisa direnovasi tersebut kurang bisa meresap air meskipun sudah ada
biopori.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimana pengaruh geopori ITB sebagai
bahan jalan resapan air guna mendukung adiwiyata mandiri di SMAN 1 Rogojampi?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui cara penerapan geopori oleh
ITB untuk diterapkan di wilayah
Rogojampi.
1.3.2
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui cara penerapan geopori oleh
ITB untuk diterapkan di wilayah
SMAN 1 Rogojampi.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Penelitian ini bermanfaat untuk SMAN 1
Rogojampi guna menunjang
program adiwiyata yang diterapkan
di sekolah.
1.4.2
Penelitian ini bermanfaat untuk SMAN 1
Rogojampi guna menunjang
program adiwiyata nasional di SMAN 1
Rogojampi menuju sekolah adiwiyata
mandiri.
1.4.3
Penelitian ini juga bisa menjadi referensi
bagi khalayak ramai dalam
penelitian yang sama.
1.5 Metodologi Penulisan
Peneliti
menggunakan metode pengambilan data dengan cara observasi dan studi literatur.
Observasi merupakan sebuah proses pengamatan dengan cara wawancara dan melihat
objek secara langsung, selanjutnya data dikaji secara detail dalam sebuah
laporan untuk menarik sebuah kesimpulan. Studi literatur merupakan cara untuk
menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah
dibuat sebelumnya yang kemudian digunakan sebagai pembanding dengan penelitian
yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 21 Februari 2018 pukul 11.00-12.00 dan melakukan studi literatur
selama seminggu setelah observasi. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
diselesaikan pada hari Minggu, 4 Februari 2018.
1.5.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Hari : Rabu
Tanggal : 21 Februari 2018
Tempat : Jalan G, Kampus ITB
1.5.2
Subjek Penelitian
Tempat di
ITB yang bersangkutan dengan penelitian ini.
1.5.3
Prosedur Penelitian
- Menentukan topik
- Merumuskan masalah
- Mengumpulkan bahan
- Menuju tempat penelitian
- Mencari subjek penelitian
- Merumuskan hasil penelitian
- Menganalisis
data hasil penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.5
Geopori
Menurut penuturan dari Prof.
Dr. Ir. Bambang Sunendar Purwasasmita, penemu sekliagus peneliti geopori, geopori merupakan racikan bahan
pembuatan jalan sebagai pengganti beton atau aspal yang mampu menyerap genangan
air dijalan.
Sedangkan berdasarkan kajian peneliti,
geopori merupakan bahan pembuat jalan yang tidak mengandung aspal, berdaya
serap air tinggi guna mengurangi resiko genangan air yang melimpah atau banjir.
2.6
Pembuatan Geopori
Secara konstruksi, pembuatan jalan
geopori tak jauh berbeda dengan proyek jalan menggunakan aspal atau beton.
Karena sistemnya sama yaitu sistem curah. Yang terpenting dalam pembuatan
geopori ini adalah bahannya dari limbah industri.
2.7
ITB
ITB
(Institut Teknologi Bandung) adalah sebuah perguruan tinggi
negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. Nama ITB diresmikan pada
tanggal 2 Maret 1959. Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan
dalam akademik dan non-akademik. ITB telah memiliki 22 program studi yang
terakreditasi secara internasional (sebelas di antaranya dari(ABET).
2.4 Adiwiyata
Kata
adiwiyata berasal dari 2 kata sansekerta “adi” dan “wiyata” . Pengertian dari kata “Adi “bermakna besar, agung, baik, ideal, atau
sempurna. Kata “wiyata “bermakna tempat dimana seseorang mendapatkan
ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial. Pengertian Adiwiyata
adalah tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju cita-cita pembangunan
berkelanjutan. Sekolah adiwiyata bukan
hanya tampilan fisik yang hijau atau rindang, tetapi wujud sekolah yang
memiliki program dan aktifitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan
kearifan terhadap lingkungan hidup.
Menurut Arbailah (2017), adiwiyata merupakan sekolah yang
berwawasan lingkungan dan merupakan cabang dari Adipura, menuju sekolah yang
tidak hanya bersih, melaikan indah, sejuk, dan enak pembelajaran. Adiwiyata
memiliki tahapan-tahapan antara lain yaitu Adiwiyata Kabupaten, Adiwiyata
Provinsi, Adiwiyata Nasional, Adiwiyata Mandiri dan Sekolah bumi.
2.4.1
Adiwiyata
Mandiri
Menurut penulis, Adiwiyata Mandiri merupakan tingkatan adiwiyata
yang sudah melangkah satu tingkat diatas Adiwiyata Nasional dan pada Adiwiyata Mandiri
mulai menata dari keadaan sekolah baik fisik maupun yang non-fisik, sampai
dengan karakter siswa, hingga pelestarian lingkungan yang dilakukan
2.5 Kaitan
Geopori dengan Adiwiyata di SMAN 1 Rogojampi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, geopori
ini dianggap cukup baik bila diterapkan di wilayah Rogojampi. Terutama di SMAN
1 Rogojampi. Hal ini dikarenakan masih
sangat kurangnya daerah resapan air di sekolah sehingga air selalu menggenangi
jalan bila terjadi hujan.
BAB III
PEMBAHASAN
Geopori
masih dianggap penemuan baru dikarenakan masih diterapkan di lingkungan dimana
geopori itu ditemukan dan dibuat yaitu di ITB. Dengan teknologi yang memang
memadai.
Dari informasi yang telah didapat
oleh penulis pembuatan geopori ini membutuhkan bahan baku yang dapat digunakan
didapat dari bahan-bahan limbah industri berbahaya seperti limbah batu bara
yang kerap dipandang tak punya nilai ekonomis, misalnya slag dari limbah
industri baja yang merupakan hasil dari peleburan baja yang paling atas yang
tidak digunakan sebagai bahan baja utama karena merupakan pengotor. Dan yang
memiliki potensi tinggi sebagai bahan pembuatan adalah limbah batu bara.Tetapi
yang menjadi kendala adalah limbah baja termasuk ke dalam B3 yaitu bahan
beracun dan berbahaya. Jadi tindakan ini
perlu ditinjau lebih lanjut agar bisa menjadi bahan baku yang baik demi
mengutamakan green environment, green
product, dan green process.
Geopori ini juga termasuk ramah
lingkungan karena limbah itu tadi sudah dibuat dengan baik sehingga tidak akan
menimbulkan efek negatif.
Geopori ini cukup
diaplikasikan di pinggir jalan mengingat daya serapnya yang besar. Geopori juga
akan berpengaruh baik bila memang bisa terealisasikan nantinya. Solusi yang
sudah diterapkan SMAN 1 Rogojampi dalam pencegahan genangan air adalah
pembuatan biopori yang tidak lain adalah lubang-lubang kecil pada jalan untuk
resapan air sekaligus pembuatan kompos. Dari segi keefisienan, biopori dianggap
cukup bagus karena multifungsi. Akan tetapi, biopori hanya bisa menyerap air
dalam jumlah kecil, sehingga air yang tidak bisa diserap akan terus menggenang.
Geopori bisa dianggap menjadi solusi yang tepat di SMAN 1 Rogojampi guna
mendukung program adiwiyata nasional menuju adiwiyata mandiri.
Perlunya inovasi lain agar inovasi
ini dapat diterapkan tanpa hambatan. Misalnya dengan menciptakan geopori dari
limbah lainnya, akan tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut tentang ini.
Tentang penerapannya di SMAN 1 Rogojampi hal ini masih perlu dipertimbangkan
lagi. Tentang biaya, teknologi, dan yang lainnya.
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah, geopori dapat dijadikan solusi yang berpengaruh baik
terhadap lingkungan SMAN 1 Rogojampi demi menyukseskan adiwiyata mandiri,
hanya saja yang menjadi kendala adalah
cara memperoleh geopori tersebut. Karena geopori ini hanya baru diterapkan di
kawasan ITB dimana geopori itu diuji. Serta biaya yang mungkin diperlukan untuk
pembuatannya cukup besar. Sehingga butuh proses yang cukup lama untuk
merealisasikannya.
3.2
Saran
Karena proses
perealisasian geopori ini lama, maka demi menyeimbangkan resapan air, Bisa
dilakukan dengan penanaman pohon terlebih dahulu sebagai alternatif lain.
Sehingga dapat mengurangi resiko banjir.
DAFTAR PUSTAKA
·
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
·
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adiwiyata
·
regional.kompas.com/read/2017/09/28/06480081/beri-solusi-banjir-dosen-itb-cipatakan-bahan-yang-bisa-serap-air
·
https://m.youtube.com/watch?v
=zzMFCQXA-38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar